Sabtu, 09 Juli 2011

MIMPI ANTARA PETUNJUK ATAU BUNGA TIDUR


Oleh : WIWIN EFRIZAL, SST Gizi
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
 
Mimpi adalah halusinasi yang terjadi pada saat kita dalam keadaan tidur. Beragam peristiwa terjadi dalam bentuk mimpi pada setiap orang. Ada mimpi yang indah, tetapi ada pula mimpi yang menakutkan, sehingga ketika terbangun si pemimpi masih menggigil karena ketakutan. Mimpi sebenarnya dapat diciptakan oleh si pemimpi sendiri sebagaimana alkisah Abunawas ketika beliau dipanggil oleh Sultan agar membuat Sultan bermimpi.
Pada awalnya Abunawas kebingungan setengah mati memikirkan bagaimana caranya agar Sultan dapat bermimpi sesuai dengan keinginan Beliau. Mustahil rasanya “menciptakan” mimpi dalam tidur seseorang, karena tidak ada seorang manusiapun yang mengetahui dan mampu mengatur kapan, dimana dan apa yang akan dimimpikannya. Setelah berpikir sepanjang malam, akhirnya Abunawas dengan wajah sedih datang menghadap Baginda di Istananya.
Ketika melihat Abunawas dengan wajah sedih menghadapnya, Baginda tertawa, karena keinginan beliau untuk menguji Abunawas dengan sesuatu yang tidak bisa dilakukannya berhasil. Setelah menghatur sembah dan tetap dengan wajah yang sedih, Abunawas memberitahukan kepada Baginda bahwa kuda kesayangan beliau telah lepas dan pergi entah kemana. Baginda sangat gusar dan memerintahkan para prajurit untuk mencari kuda kesayangan beliau tersebut. Seluruh negeri telah dijelajahi, tetapi sang kuda tetap juga tidak dapat ditemukan. Baginda hanya dapat termenung memikirkan kuda kesayangannya, sehingga beliau kehilangan selera makan dan bersedih hati.
Separuh malam telah berlalu, tetapi kuda Baginda tetap tidak ditemukan. Baginda tambah gusar dan terus memikirkan dimana gerangan kudanya berada. Akhirnya karena kelelahan memikirkan kudanya, sang Baginda pun tertidur dan dalam tidurnya Baginda bermimpi menunggangi kudanya di sebuah taman yang indah dengan pakaian gemerlapan.
Keesokkan harinya Abunawas datang kembali menghadap Baginda dengan membawa serta kuda beliau dan mengatakan bahwa keinginan Baginda untuk bermimpi menunggang kudanya di sebuah taman yang indah telah terpenuhi dan tugas yang dibebankan kepada Abunawas telah terlaksana dengan baik. Baginda sekali lagi harus mengakui kecerdikan Abunawas.
Tidur merupakan suatu keadaaan bawah sadar dimana orang tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian rangsangan sensorik (sentuhan) atau dengan rangsangan lain. Setiap malam, sebenarnya kita mengalami dua macam tidur, yaitu tidur yang nyenyak/tenang dan tidur yang tidak nyenyak/tenang. Diperkirakan 25 % dari masa tidur kita terdiri dari tidur yang tidak nyenyak, dan pada masa ini sering terjadi mimpi yang hidup, seolah-olah merupakan suatu kenyataan.
Tidur yang dapat menimbulkan mimpi baru terjadi antara 80 menit sampai 100 menit  setelah orang tersebut tertidur dan akan berulang setiap 90 menit. Pada saat tidur, aktifitas otak kita mengalami penurunan, meskipun demikian pada saat-saat tertentu terjadi peningkatan aktifitas otak dan metabolisme di seluruh otak meningkat sebanyak 20 %. Hal tersebut akan berulang setiap 90 menit dan pada saat aktifitas otak meningkat tersebut dapat terjadi mimpi yang berlangsung antara 5 menit sampai 30 menit, meskipun kita merasa sangat lama. Walaupun demikian peningkatan aktifitas otak tersebut hanya berlangsung di beberapa bagian otak saja, dan tidak pada bagian otak yang dapat membuat kita terjaga.
Peningkatan aktifitas otak yang tak disadari inilah yang memunculkan mimpi sesuai dengan apa yang kita pikirkan atau yang kita rasakan. Sesuatu yang tersimpan dalam hati kita, meskipun kita upayakan untuk ditutupi akan dapat terbuka melalui sebuah mimpi. Alam bawah sadar kita akan membimbing kita untuk bermimpi.
Kadang-kadang mimpi tersebut adalah suatu keinginan tersembunyi dari kita yang muncul tanpa kita sadari. Kadang-kadang mimpi tersebut adalah suatu ketakutan yang kita rasakan yang kita coba untuk disembunyikan. Kadang-kadang mimpi tersebut sesuatu yang tidak dapat kita pahami, mengapa dan apa artinya. Oleh karena itu, mimpi sering pula disebut orang sebagai Bunga Tidur. Hanya sekedar memperindah tidur yang menyenangkan.
Meskipun demikian, tidak selamanya mimpi hanya berperan sebagai bunga tidur. Sebagai ungkapan keinginan yang tersembunyi, mimpi dapat menjadi motivasi kita dalam mencapai impian. Demikian pula bila mimpi itu merupakan ungkapan ketakutan, akan mengajarkan kita untuk mencoba berusaha dan tegar dalam menghadapinya. Mimpi juga dapat menjadi suatu petunjuk bagi kita dalam menghadapi masa yang tak dapat diramalkan, sebagaimana kisah nabi Yusuf yang dikalamkan dalam Al Quran.

 “Ya Tuhanku! Sungguh Engkau telah menganugerahkan kerajaan kepadaku dan Engkau telah mengajarkan kepadaku dari hal takwil mimpi, Engkau menciptakan langit dan bumi, Engkau waliku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku sebagai seorang muslim dan perhubungkanlah aku dengan orang-orang yang salih”
(QS ; 12 ; 102)

 Surat Yusuf di atas menjelaskan pada kita, bahwa nabi Yusuf AS, merupakan nabi yang mampu mentakwilkan mimpi. Kemampuan nabi Yusuf AS untuk mentakwilkan mimpi adalah mukjizat dari Allah SWT. Dengan kemampuannya, beliau mampu meyakinkan Firaun untuk bersiap-siap dalam menghadapi terjadinya kemarau panjang selama tujuh tahun setelah musim panen raya selama tujuh tahun pula.
Surat ini juga menyiratkan kepada kita, bahwa tidak semua mimpi merupakan bunga tidur atau cerita bohong belaka, tetapi kadang-kadang mimpi juga menjadi petunjuk dari Allah SWT kepada kita, karena mimpi merupakan bentuk “nyata” perasaan kita yang tersembunyi. Kita harus mampu menterjemahkan arti mimpi dalam bentuk yang positif dan mendukung upaya kita dalam bertakwa kepada Allah SWT. Terlalu percaya dengan arti mimpi dan membawa kita pada sikap mempersekutukan Tuhan, merupakan pekerjaan syetan.
Beberapa mimpi, seperti mimpi kecelakaan, kadang-kadang mempengaruhi kita untuk mencoba menolak bala dengan cara “memandikan” kendaraan kita dengan air kembang. Padahal bila kita menyikapi positif, mimpi tersebut menunjukkan pada kita agar lebih berhati-hati dalam berkendaraan, memperhatikan kelayakan kendaraan kita dan yang terpenting berserah diri pada Allah SWT, karena manusia hanya dapat berencana. Ibarat pepatah, “Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih”
Mungkin mimpi adalah bunga tidur atau mungkin pula sebuah petunjuk dari Allah SWT, tetapi kita juga harus berhati-hati apabila kita selalu bermimpi setiap tidur, karena hal tersebut menunjukkan pada kita adanya “kerusakan pada signal-signal otak”. Sebaliknya tidak bermimpi karena sulit tidur atau insomnia juga menunjukkan pada kita adanya gangguan fikiran yang menghambat terjadinya penurunan aktifitas otak. Ternyata mimpi tidaklah semudah yang dibayangkan, karena di dalam sebuah mimpi terkandung rahasia Allah SWT. Siapa bilang bahwa mimpi hanya sebagai bunga tidur ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar